
Di tempat saya tinggal ada orang gila. Menurut orang-orang sekitar, dulunya dia seorang siswa yang cerdas dan berprestasi di sekolahnya. Hanya saja ketika dia ingin melanjutkan sekolah. Orang tuanya tidak mengizinkan sama sekali. Padahal orang tuanya termasuk orang yang kaya di kampung tersebut.
Seringkali saya melihatnya duduk di atas tumpukan sampah dan membakar sampah sampah tersebut.
Dalam hati saya berpikir betapa malangnya orang ini. Padahal dulunya dia adalah seorang yang cerdas. Sehingga dia tidak mampu lagi berpikir dengan baik.
Padahal pikiran adalah anugerah Allah yang sangat besar kepada manusia. Dengan pikiran inilah Allah menjadikan manusia istimewa dibandingkan makhluk Allah yang lainnya.
Berfikir atau bertafakur memiliki manfaat yang begitu banyak dalam hidup ini. Dengan bertafakur tentang ayat-ayat Allah yang ada di alam semesta ini. Membuat kita sadar dari tujuan hidup di atas dunia ini.
Itulah sebabnya ada banyak orang yang masuk ke dalam agama Islam dikarenakan banyak berpikir tentang hakikat kehidupan yang dia jalani.
Dari mana kita berasal. Apa tujuan hidup kita. Akan kemana kita akan setelah kematian. Hal inilah yang akan menjadikan seseorang akan bertambah keyakinannya kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala.
Menemukan kebenaran dari hasil pemikiran sendiri lebih baik daripada menerima suatu kebenaran dari orang lain. Pepatah barat mengatakan “I hear I Forget, I see i know , I Do I understand”
Dalam Al Qur’an Allah Subhanahu Wa Ta’ala banyak sekali memerintahkan kita untuk berpikir. Bahkan ada 130 kali perintah Allah untuk berpikir antara lain pada surat Shaad : 29 Azzariyat : 20-21, Yunus : 24. Serta kehinaan akan menimpa orang-orang yang tidak mau berpikir Al Furqon : 44 Al A’raf 179 dan al-mulk : 10.
Nah, apa saja yang harus kita tafakuri dalam hidup ini. Banyak hal yang bisa kita tafakur didalam hidup ini diantaranya adalah :
a. Bertafakur mengenai tanda-tanda yang menunjukkan kekuasaan Allah maka akan lahir darinya akan muncul rasa tawadhu atau rendah hati ta’dzim akan keagungan Allah
b. Bertafakur mengenai kenikmatan kenikmatan yang telah Allah berikan darinya akan muncul rasa cinta dan syukur kepada Allah.
c. Bertafakur tentang janji-janji Allah akan lahir darinya rasa cinta kepada akhirat.
d. Bertafakur tentang ancaman Allah akan lahir darinya rasa takut kepada Allah.
e. Bertafakur tentang ketaatan kita kepada Allah sementara ia selalu mencurahkan karunia-Nya kepada kita akan lahir darinya kegairahan dalam beribadah.
Diantara contoh tafakur adalah :
Bila direnungkan, sedetik dari hidup ini adalah mukjizat dari Allah. Bagaimana kita bisa bernafas, jantung yang berdetak, mata berkedip, telinga yang dapat mendengar, lidah merasakan kenikmatan makanan, semuanya sungguh menakjubkan.
Ketika gigi kita tanggal satu. Kita menjadi susah makan. Ya Allah gigi satu hilang begitu susahnya. Sekian tahun Engkau berikan gigi itu, baru sekarang disadari artinya ketika dia copot. Satu gigi menjadi begitu bernilai nya lalu bagaimana dengan tangan, hidung, mata, telinga dan otak?
Dengan kita bertafakur seperti ini akan timbul rasa malu. Betapa Allah telah memberikan karunia yang sangat banyak tetapi kita tidak mengabdi kepada-Nya dengan bersungguh sungguh